Rabu 02 Apr 2014 18:35 WIB

Impor Migas Indonesia Turun Signifikan

Rep: Nora Azizah/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas, ilustrasi
Ladang migas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Impor hasil minyak atau di sektor migas mengalami penurunan signifikan sebesar 14,6 persen di awal semester pertama. Tidak hanya sektor migas yang mengalami penurunan, non migas juga demikian. Turunnya impor terjadi pada barang konsumsi dengan angka penurunan sebesar 6,3 persen.

"Turunnya impor ini berpengaruh terhadap surplus perdagangan kita," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat melakukan jumpa pers bulanan, Rabu (2/4).

Total impor Januari-Februari 2014 mencapai 28.701,5 juta dolar AS atau turun 6,7 persen. Selama Februari 2014, impor migas turun 2,6 persen dari bulan sebelumnya (MoM) dan turun 5,1 persen dari bulan yang sama di tahun sebelumnya (YoY). Sementara impor non migas turun 9,1 persen dari bulan sebelumnya, dan turun 11,5 persen dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Struktur impor bulan Januari-Februari 2014 masih didominasi oleh bahan baku atau penolong yang mencapai 76,1 persen, dan barang modal 17,3 persen. Impor di sektor ini mengalami penurunan sebesar 7,6 persen dengan nilai mencapai 21.848,7 juta dolar AS. Impor barang modal mencapai 4.968,4 juta dolar AS, dan barang konsumsi turun sebesar 2,2 persen.

Neraca perdagangan Februari 2014 mengalami surplus sebesar 785,3.juta dolar AS. Surplus ini berkat kontribusi dari ekspor non migas. Hal ini terlihat dari surplus perdagangan non migas selama Februari 2014 sebesar 1.582,7 juta atau meningkat 161,6 persen dari bulan sebelumnya. Secara kumulatif total neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 341,4 juta dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement