REPUBLIKA.CO.ID, GARUT-- Sampai Kamis pukul 07.00 WIB, gelombang tsunami yang diperkirakan akan sampai di wilayah pantai Garut selatan belum terlihat. Meski demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dikdik Hendrayana, mengimbau masyarakat tetap waspada.
"Petugas kami bersama jajaran Polres dan Kodim Garut terus memantau situasi di lapangan,’’kata dia kepada Republika, Kamis (3/4).
Menurut Dikdik, di wilayah Kabupaten Garut ada tujuh kecamatan yang langsung berhadapan dengan Samudra Hindia. Kecamatan tersebut yaitu Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, Pakenjeng, Bungbulang, Mekarmukti, dan Caringin. Masyarakat di ketujuh kecamatan tersebut, kata dia, telah mendapatkan informasi selengkap mungkin tentang kemungkinan datangnya gelombang tsunami.
"Sejak Rabu (2/4) malam tim kami bersama Polri dan TNI turun ke lokasi di tujuh kecamatan tersebut. Kami imbau mereka waspada dan nelayan untuk sementara tak melaut,’’ujar dia.
Gelombang tsunami yang terjadi akibat gempa berkekuatan 8 SR pada kedalaman 10 kilometer di Pantai Utara Cilia atau Barat Laut Bombay, India, diperkirakan akan mencapai wilayah Indonesia, termasuk Jabar. Menurut surat edaran dari BPBD Provinsi Jabar, kata dia, gelombang tersebut akan mencapai wilayah Garut selatan sekitar pukul 07.45 WIB dengan ketinggian 0-0,5 meter.
Dikdik mengatakan, petugas BPBD dan TNI-Polri juga disiagakan di sejumlah pantai yang biasa dikunjungi wisatawan. Meski bukan hari libur, kata dia, penjagaan di pantai tersebut tetap dilakukan untuk mencegah berbagai keumngkinan.
"Kita tempatkan petugas BPBD, relawan, dan TNI-Polri di pantai yang biasa dikunjungi masyarakat. Kita imbau masyarakat untuk menjadi dari kawasan pantai,’’ ujar dia.