Jumat 04 Apr 2014 11:59 WIB

Mendukung Potensi Generasi Muslim (2-habis)

Rep: Rosita Budi Suryaningsih / Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Marca-college.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Penerima Beastudi Etos sudah mandiri. Bahkan, ada yang mampu menapaki prestasi akademik yang tinggi.

Salah satunya adalah Heri Hermansyah yang menjadi guru besar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI).

Di usia 37 tahun, laki-laki kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, itu meraih predikat guru besar termuda. “Tak ada resep rahasia. Yang penting kerjakan apa yang ada di depan mata  sepenuh hati,” ujar Heri. Ia mengaku beruntung banyak pihak membantu dalam pendidikannya.

Salah satunya adalah beasiswa dari DD. Pada 1996, ia mendapatkan beastudi karena keluarganya tak mampu. Dua tahun berikutnya, ia pun memperoleh tunjangan pendidikan itu. Selanjutnya, ia mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya.

Pada 2000, ia  melanjutkan studi ke Jepang. “Itu juga dari beasiswa, S-2 dari Panasonic, S-3 dari Hitachi,” jelasnya. Enam tahun kemudian, ia pulang dan mengabdikan diri di UI. Ia lalu diajukan untuk bisa menyandang guru besar. Ia resmi menjadi guru besar pada Maret 2013.

Heri menegaskan, akan terus berjuang. Bagi dia, guru besar bukanlah puncak dari kariernya. Ia bertekad mengembangkan teknologi yang bermanfaat luas bagi masyarakat. Cita-cita lainnya, mengembangkan industri kimia Indonesia dan sumber daya manusia.

Tak berhenti di situ. Heri berkeinginan juga mengembangkan dunia teknologi yang selanjutnya dapat membantu masyarakat meningkatkan bidang wirausaha.

Secara terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Sutrisno Bachir menghendaki pembekalan kemampuan wirausaha untuk pelajar Muslim.

Ia mengatakan, wirausahawan akan menentukan peluang sebuah bangsa untuk maju. Kondisi itu dapat dilihat dari Malaysia yang memiliki empat persen warganya yang mempunyai kemampuan kewirausahaan dan Singapura yang memiliki jumlah tujuh persen.

Demikian pula dengan Turki. “Sedangkan, Indonesia belum mencapai kemajuan karena jumlah rakyat yang memiliki kemampuan kewirausahaan 0,18 persen,” katanya, seperti dikutip //Antara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement