REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Kelompok Muslim di wilayah Syracuse, New York, menerima persetujuan oleh pejabat kota setempat untuk mengubah sebuah gereja Khatolik tua yang sudah berusia lebih dari satu abad menjadi sebuah masjid pada Kamis (3/4).
Dilansir dari Daily News, Dewan Preservasi kota Syracuse akhirnya menyetujui untuk membuat perubahan pada interior gereja Khatolik Holy Trinity dari North Side Learning Center. Dimana sebelumnya muncul banyak penolakan dari sejumlah warga di daerah tersebut.
North Side Learning Center yang merupakan sebuah komunitas yang sebagian besar muslim dan peduli pendidikan terhadap pendidikan para pengungsi Burma , Bhutan dan Somalia. North Side Learning Center berencana untuk memindahkan sekolah mereka ke pastoran disana. Mereka akan menyewa sebuah gereja untuk dijadikan sebagai masjid bagi muslim di komunitas tersebut.
Direktur pusat North Side Learning Center, Yusuf Soule, mengatakan mereka perlu menghilangkan asesoris patung dan Salib di gereja tersebut. "Karena Islam tidak mengizinkan pengikutnya untuk menyembah berhala atau simbol," ujarnya.
Komunitas ini membeli bangunan kosong ini bersama dengan gedung pastoran yang berdekatan dan sekolah. Mereka membayar 150 ribu dolar AS pada Desember lalu.
Bangunan gereja ini sendiri telah kosong, dan tidak pernah lagi digunakan untuk beribadah beberapa tahun terakhir. Keuskupan Katolik Roma Syracuse pun telah menutup gereja ini pada 2010 dan bergabung dengan paroki St Yohanes Pembaptis. Ini dikarenakan jumlah jemaat yang terus menurun dan semakin bergeser ke arah pinggiran kota.