REPUBLIKA.CO.ID, PERTH-- Sebuah sinyal yang terdeteksi oleh kapal Cina yang melakukan pencarian di Samudera Hindia, sesuai dengan jenis yang dipancarkan kotak hitam pesawat. Namun mantan kepala militer Australia yang bertanggung jawab atas pencarian mengatakan, belum ada konfirmasi resmi terkait hal ini.
Kantor berita resmi Cina Xinhua, Sabtu (5/4) melaporkan bahwa detektor kotak hitam telah menunjukkan sinyal pada frekuensi 37,5 kHz. Juru bicara produsen kotak hitam Honeywell Aerospace mengatakan pada AFP, perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit berada di frekuensi tersebut.
Sementara itu dilansir dari Channel News Asia, Marsekal Udara Angus Houston mengatakan, karakteristik sinyal dilaporkan konsisten dengan kotak hitam pesawat. Menurut pernyataak Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC), sejumlah benda putih juga terlihat pada permukaan sekitar 90 km dari daerah deteksi.
"Belum ada konfirmasi pada tahap ini, apakah sinyal dan benda berhubungan dengan pesawat yang hilang," ujar Houston.
Dalam sebuah pernyataan Ahad (6/4) lalu, JACC juga menegaskan sinyal belum diverifikasi. Sekitar 10 pesawat militer, dua pesawat sipil, dan 13 kapal menjelajah perairan terpencil pada Ahad. Perburuan akan berkonsentrasi pada sekitar 216 ribu km persegi dari Samudera Hindi, dan sekitar 2.000 km barat laut Perth.
Kapal pencari Cina Haixun 01 mendapat sinyal di sekitar 25 derajat lintang selatan dan 101 derajat bujur timur.Sementara itu, Australia telah meminta Cina untuk terus mengirimkan informasi lebih lanjut. Houston mengatakan, tim pencari tengah mempertimbangkan penggelaran aset pencarian ke daerah.
Para pejabat Cina juga memperingatkan sinyal belum teridentifikasi. "Sinyal yang diduga diperoleh Haixun 01 belum diidentifikasi," kata Tim Pencari dan Penyelamat Maritim Cina.