REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan agar tetap mewaspadai ancaman bencana angin Langkisau pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau sekarang ini.
"Angin langkisau yang mulai melanda sejumlah daerah Sumsel pada pengujung Maret 2014, perlu tetap diwaspadai karena diprakirakan pada April ini masih sering terjadi," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten (BMKG) Sumatera Selatan, Indra Purnama, seperti dikutip Antara.
Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, intensitas curah hujan di Sumsel pada April 2014 masih cukup tinggi berkisar 201-300 milimeter disertai angin kencang.
''Dalam kondisi cuaca tersebut, sekarang ini perlu kewaspadaan terhadap peningkatan suhu udara, intensitas curah hujan, dan kecepatan angin yang berpotensi menjadi angin langkisau,'' katanya.
Ada enam kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini diprakirakan rawan bencana angin Langkisau atau puting beliung.
"Berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, masyarakat Sumsel terutama yang berada di Kota Palembang, Pagaralam, dan Kabupaten Muara Enim, Lahat, Banyuasin, serta Kabupaten Musirawas termasuk daerah rawan bencana angin Langkisau," ujarnya.
Masyarakat di enam kabupaten dan kota tersebut diimbau untuk mewaspadai kemungkinan datangnya bencana angin Langkisau yang sewaktu-waktu bisa melanda kawasan permukiman penduduk.