Oleh: Mohammad Akbar
Walau mengesankan bangunan bergaya kontemporer, masjid ini masih tetap menunjukkan pengaruh kuat gaya arsitektur Mamluk.
Dubai tak hanya menyelipkan status sebagai kota kosmopolitan dan juga kota supersibuk dalam urusan duniawi. Kota yang berada di Uni Emirat Arab ini juga memiliki sebuah tempat ibadah yang memikat. Masjid Palm Jumeirah namanya.
Untuk menyelaraskan dengan kemajuan kota, maka masjid ini juga dihadirkan dalam tampilan kontemporer. Masjid ini hadir dengan konsep sederhana, namun tetap menyisipkan sebuah keanggunan yang sejalan dengan masa kini.
''Saya berpendapat masjid ini jangan sampai didesain terlalu berlebihan. Elemen-elemennya harus pula disajikan secara abstrak untuk memberikan suasana spiritual yang kuat bagi mereka yang beribadah,'' kata Farouk Yaghmour, sang perancang masjid, seperti dilansir dari laman Thenational.
Walau mengesankan bangunan bergaya kontemporer, masjid ini masih tetap menunjukkan pengaruh yang begitu kuat dari gaya arsitektur Mamluk. Gaya arsitektur Mamluk ini berasal dari Dinasti Mamluk. Yakni, sebuah dinasti Muslim yang pernah berkuasa di Mesir dan Suriah pada abad ke-13 hingga ke-16 Masehi.
Ciri khas Mamluk itu begitu kental terlihat dari bentuk menara. Menara masjid ini tampak menyatu dengan bangunan utama masjid, sekaligus juga memberikan keanggunan rupa pada tampilan fasad. Seperti halnya bentuk menara Mamluk, Masjid Palm Jumeirah ini memiliki tiga bagian dengan bentuk ruang yang berbeda.
Bagian dasar menara masjid ini memiliki bentuk persegi. Di bagian kedua tersaji bentuk oktagonal atau persegi delapan. Lalu, di bagian ketiga berubah menjadi bentuk bulat. Sedangkan, di bagian teratas membentuk balkon yang ditopang oleh tiang-tiang kecil atau kerap disebut sebagai collonade.
Adopsi gaya Mamluk ini diperkuat juga oleh tampilan kubah. Masjid ini memiliki dua kubah dengan tinggi 49 meter. Ciri Mamluk itu terlihat dari bentuk kubah yang menyerupai drum atau berbentuk silinder. Selain itu juga pada bagian luar kubah ini diberikan motif ukiran.