REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur promosi wisata agro seperti perkebunan dan pertanian ke sejumlah pebisnis Taiwan, sebagai bentuk peningkatan kerja sama antarkedua pihak.
"Kami berusaha meningkatkan pariwisata dengan tujuan membawa wisatawan mancanegara berkunjung ke sini," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf usai menerima Pebisnis Agro "Tourism Taiwan" di kantornya, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (10/4).
Sejumlah agro wisata di Jatim antara lain, Kebun Teh, Jatim Park, Kebun Duren Bhakti Alam, Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan tempat lainnya yang belum tereksploitasi.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, akan menjadi perjalanan menarik jika wisatawan asing ikut memanen teh di kebun atau memanen padi di sawah. "Teknisnya nanti disesuaikan dengan waktu panen. Apalagi wisatawan asing jarang ikut terlibat langsung panen padi atau memetik daun teh di perkebunan luas," ucap mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Ia mengatakan, kerja sama di bidang pertanian mutlak harus dilakukan. Selin pengembangan wisata agro, juga kerja sama di bidang alih teknologi bidang pertanian.
Karena itulah, lanjut dia, dalam rangka mendukung kelancaran hubungan dagang antara Jatim dan Taiwan maka diperlukan sarana transportasi memadai, terutama penerbangan langsung dari Surabaya ke Taiwan.
"Saat ini sehari ada dua penerbangan yang melayani. Semoga bertambah jamnya karena kelancaran transportasi sangat signifikan meningkatkan arus barang dan jasa," ujar mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu.
Sementara itu, Ketua Rombongan Pebisnis Agro Taiwan, Leo Vang mengapresiasi pengembangan wisata agro di Jatim karena menjadi daya tarik wisatawan asing, khususnya dari Taiwan.
Ia mengakui pertanian Taiwan sekarang telah dirubah menjadi sarana rekreasi dan pusat belajar. "Masyarakat Taiwan menginginkan sektor pertanian tidak hanya menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai bagi masyarakat, namun juga dapat menjadi tujuan utama wisata belajar," katanya.