Oleh: Mohammad Akbar
Secara keseluruhan, Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah ini memiliki empat menara. Tinggi dari masing-masing menara ini mencapai 142,3 meter.
Sebelum Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko, resmi berdiri pada 1993, menara yang ada di masjid bumi Selangor itu pernah tercatat ke dalam Guinness World Records sebagai yang tertinggi di dunia.
Dari tampilan menara, tampak jelas Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah ini memiliki pengaruh pada gaya arsitektur keemasan Islam masa lalu, terutama pengaruh gaya arsitektur Kodja Mimar Sinan. Sinan merupakan arsitek terbesar di zaman Dinasti Turki Usmani di abad ke-16.
Keindahan yang tersaji yang ada di bagian eksterior masjid ini memang cukup pantas untuk menarik siapa saja yang melancong ke Selangor untuk singgah. Keindahan masjid itu seakan mencoba selaras dengan lingkungan sekitar yang masih terlihat asri.
Bahkan tak jauh dari pintu utama masuk masjid, tersaji pula sebuah kolam yang memiliki air mancur. Desain yang tersaji di masjid ini sesungguhnya memang mencoba meleburkan gaya Timur Tengah, Melayu, dan modern yang disatukan semuanya dengan konsep ramah lingkungan.
Memasuki ke bagian dalam, maka keindahan yang sesungguhnya semakin lebih jelas tersaji. Hadirnya kaca patri berwarna biru yang ada di bagian atap dan jendela telah memberikan nuansa cukup memikat saat berada di bagian interior masjid.
Selain cahaya yang masuk telah tersaring, pendaran warna biru dari kaca patri itu seakan membangkitkan lagi rasa damai dan ketenangan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Di bagian ini, setiap pengunjung yang masuk tentunya akan tersedot perhatiannya pada sisi kubah bagian dalam. Di bagian ini kabarnya dilapisi pula oleh emas.
Di sana dihadirkan lagi sebuah ukiran kaligrafi berbahasa Arab yang mengitari seluruh bangunan kubah bagian dalam. Lalu menggantung dari tengah kubah itu sebuah lampu kristal. Lampu ini tampak mempertegas keanggunan dan kemegahan dari masjid ini.