REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kunjungan seorang anggota kabinet Jepang ke kuil kontroversial di Tokyo, Sabtu, merupakan langkah yang bisa memicu kemarahan Cina dan Korea Selatan, karena mereka melihatnya sebagai lambang militerisme Jepang pada masa lalu.
Menteri Urusan Internasional dan Komunikasi Yoshitaka Shindo Sabtu pagi memberikan penghormatan ke kuil Yasukuni, Jiji Press dan media lain melaporkan.
Shindo yang secara berkala mengunjungi kuil, mengatakan bahwa acara itu merupakan "urusan pribadi", mengesampingkan kemungkinan kejatuhan diplomatik akibat kunjungan ke kuil yang dilakukan oleh pejabat pemerintah.
"Memberi penghargaan kepada mereka yang gugur dalam perang dilakukan di semua negara," kata Shindo seperti dikutip Jiji mengenai kunjungannya, menyongsong festival musim semi di kuil itu pada 21-23 April.
Sekelompok anggota parlemen Jepang berziarah ke kuil selama perayaan musim semi dan musim gugur serta pada 15 Agustus, tanggal peringatan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II yang menimbulkan kemarahan negara-negara tetangga.
Kuil tersebut dipergunakan untuk menghormati orang Jepang yang gugur dalam perang termasuk pejabat tinggi yang dihukum mati karena kejahatan perang setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Cina dan Korea Selatan melihatnya sebagai kenangan akan keganasan imperialisme Jepang dan agresi pada masa perang dan tidak bertobat atas sejarahnya itu.
Pada Desember lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe melakukan kunjungan pertama ke kuil itu sejak menduduki jabatan kedua pada Desember 2012.
Abe yang dikenal atas pandangan nasionalisnya juga menjadi perdana menteri Jepang pada 2006-2007 tanpa sekalipun berziarah ke Yasukuni.
Kunjungan Abe --dilakukan ketika hubungan Jepang dengan Tiongkok sedang sengit terkait masalah sengketa perbatasan kepulauan di Laut Tiongkok Timur -- menimbulkan reaksi marah Beijing.
Pada pagi hari, tiga kapal pemerintah Cina memasuki wilayah perairan di sekitar Laut Cina Timur yang disebut Senkaku dalam bahasa Jepang dan Diaoyu dalam bahasa Cina, selama beberapa jam, kata penjaga pantai Jepang.
Seoul juga memberikan reaksi marah atas kunjungan Abe ke kuil sementara sekutu Jepang, Amerika Serikat mengatakan dibuat "kecewa" oleh keputusan Perdana Menteri yang dapat meningkatkan ketegangan regional.
Abe diharapkan berhenti mengunjungi kuil itu pada perayaan musim semi mendatang, menjelang pertemuan puncak dengan Presiden AS Barack Obama di Tokyo pada 24 April.