Ahad 13 Apr 2014 15:34 WIB

Gaji PNS di Indragiri Hilir Riau Dipotong Langsung untuk Zakat

Rep: Hannan Putra/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jamaah membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU-- Bupati Kabupaten Indragiri Hilir Riau Wardan MP menjanjikan penerapan pemungutan zakat di wilayahnya dengan sistem payroll. Sistem yang akan dimulai direalisasikan Mei mendatang ini memungkinkan setiap Pegawai Negri Sipil (PNS) yang berpenghasilan diatas Rp 3 juta di wilayah setempat mendapatkan pemotongan gaji secara otomatis sebagai penyaluran zakat profesi. Dengan sistem ini, PNS tidak bisa lagi mengelak atau lupa dengan kewajiban zakatnya.

Menurut Wardan, program zakat otomatis ini sebagai bentuk menggalakkan program zakat demi kesejahteraan umat. Terbentuknya gagasan program ini juga tak lepas dari ide dan kinerja Ketua BAZNAS kabupaten Indragiri Hilir, Drs Syamsu Rizal Awi MP. Sehingga dalam hal pemotongan zakat via payroll system, pemerintah bekerjasama dengan BAZNAS kabupaten Indragiri Hilir.

Untuk menggaungkan program zakat, Selasa kemarin (1/4), dilakukan sosialisasi yang dihadiri Ketua Umum BAZNAS Prof Dr KH Didin Hafidhuddin. Dalam acara tersebut Kepala Seksi Pengelola Zakat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Dr Fachri, memaparkan teknis pengelolaan zakat dengan sistem payroll itu.

“Tujuannya supaya masyarakat paham bahwa zakat itu penting dan mampu mengembangkan harta,” ungkap Didin, seperti dikutip dari situs resmi BAZNAS, Ahad (13/4). Didin disambut secara resmi oleh Bupati Indragiri Hilir, Wakil Bupati H Rosman Malomo MM, Sekretaris BAZNAS Provinsi Riau  H Syamsul, para alim ulama, dan kepala dinas dan anggota DPRD Provinsi Riau. 

Hingga saat ini perolehan zakat penghasilan telah mencapai 2,3 miliar dari target sebesar 5 miliar. Selain zakat penghasilan, zakat yang dapat digali penerimaannya yaitu zakat pertanian dan perkebunan, mengingat kawasan Indragiri Hilir sebagian besar terdiri dari perkebunan, khususnya kelapa sawit.

Wardan dalam sambutannya mengatakan, pemimpin merupakan representasi orang-orang yang dipimpinnya. Demikian juga PNS di lingkungan kabupaten. Jika PNS saja tidak mau mengeluarkan zakat, apalagi orang yang mereka pimpin. 

Wardan yang baru lima mulan menjabat tersebut memang sudah menggelontorkan berbagai program keislaman. Seperti program Gerakan Maghrib Mengaji (GEMMAR). Program ini mengharuskan para masyarakat khususnya pelajar, untuk mengaji  di masjid atau mushola setiap hari sehabis maghrib. 

Tak hanya menghimbau, H.M. Wardan juga turut bersafari maghrib dari masjid ke masjid untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Alquran. Hal itu dilakukan agar masyarakat Indragiri Hilir memiliki hati yang lembut lantaran seringnya berinteraksi dengan Alquran serta merenungi makna yang terkandung di dalamnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement