REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pungutan liar yang dilakukan oleh kelompok preman terhadap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Gasibu akan ditertibkan. Sebanyak sembilan kelompok preman telah teridentifikasi. Mereka kerap memungut PKL setiap minggu hingga sampai ratusan juta per bulan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dari investigasi yang dilakukan pihaknya, satu kelompok kurang lebih ada lima sampai delapan orang. Untuk sementara, mereka akan diakomodasi untuk dipekerjakan dalam penataan PKL Gasibu di Monumen Perjuangan.
Menurut dia, pada dasarnya premanisme yang terjadi di kawasan PKL Gasibu dilakukan orang-orang yang kurang kerjaan. Kemudian, lanjutnya, mereka mengambil ekonomi jalanan dengan cara-cara pendekatan kutipan dan keamanan kepada para PKL.
"Nanti kalau sudah ditata dan dipekerjakan tidak mau ya kita tertibkan sekalian. Kita tidak akan mentolelir pihak-pihak yang sudah ditata dengan susah payah kemudian mereka melanggar," katanya saat ditemui di acara peresmian Gedung Binangkit Jalan Sukabumi, Rabu (16/4).
Dikatakan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, ada sekitar 2.400-an PKL Gasibu yang akan ditata ke sekitar Monumen Perjuangan. Nantinya, setiap pedagang akan menempati lapak berukuran dua meter. Area di sekitar Monumen Perjuangan, kata dia, cukup untuk menampung semua PKL yang ada. Direncanakan, dalam dua minggu ke depan sudah dipasang tenda untuk para PKL.
Kang Emil mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan Kodim 0618/DS dalam penataan PKL dan penertiban premanisme yang ada. Untuk menyelenggarakan PKL mingguan yang rapi dan bersih, kata dia, pihaknya mengaku membutuhkan jasa beberapa orang.
Kelompok preman yang mau diajak kerjasama, kata dia, akan dipekerjakan untuk tenaga keamanan, kebersihan, dan pemasangan sampai pembongkaran tenda. Kata dia, PKL juga bersedia membayar jasa tersebut asal pembayaran itu resmi dari pemerintah.
"Orangnya darimana, ya dari orang-orang yang berkeliaran (preman) itu. Jadi win-win solution. Jadi tidak masuk ke kantong orang yang tak bertanggungjawab," katanya.
Dia menambahkan, konsep PKL night kemungkinan juga akan diberlakukan di Monumen Perjuangan. Nantinya, PKL bisa berjualan di hari Sabtu malam dan Ahad pagi. Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0618/DS Letkol Inf Rudi M Ramdhan mengatakan, pihaknya siap untuk bekerjasama dengan pemkot untuk penataan PKL dan pemberantasan premanisme.