Rabu 16 Apr 2014 21:00 WIB

20 Siswa Madrasah Berpeluang ke Jepang

Prestasi siswa madrasah kini tak kalah dengan siswa umum.
Foto: Antara/Rahmad
Prestasi siswa madrasah kini tak kalah dengan siswa umum.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

Kemenag juga membuka peluang beasiswa ke Turki, Timur Tengah, dan Eropa

JAKARTA --  Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan madrasah di Tanah Air. Salah satu upaya itu adalah membuka peluang bagi lulusan terbaik madrasah untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Direktur Madrasah dan Pendidikan Agama (Mapenda) Kementerian Agama (Kemenag) Nur Kholis mengatakan, saat ini siswa madrasah memiliki peluang yang lebih besar untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

''Tahun ini Kemenag menyediakan peluang bagi 20 siswa madrasah aliyah (MA) terbaik untuk dikirim ke Jepang,'' ungkap Nur Kholis kepada Republika, Selasa (15/4).

Ia mengatakan, semakin besarnya peluang siswa madrasah melanjutkan studi ke luar negeri merupakan buah kerja sama Kemenag dengan  20 universitas di Jepang.

Tahun ini, Kemenag berencana memberikan beasiswa kepada 20 siswa madrasah untuk melanjutkan studi ke Negeri Sakura.

Sebelumnya, Nur Kholis melanjutkan, perwakilan dari 20 perguruan tinggi di Jepang berkunjung ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia, Serpong, Banten. Awalnya, beasiswa hanya diberikan kepada lulusan MAN Insan Cendekia.

Namun untuk tahun ini, peluang beasiswa diperluas, tidak hanya bagi lulusan MAN Insan Cendekia, tapi juga lulusan MA, baik negeri maupun swasta, di seluruh Indonesia. 

''Peluang tersebut terbuka bagi setiap lulusan madrasah, dengan catatan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan,'' ungkap Nur Kholis.

Persyaratan tersebut, di antaranya, memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, memenuhi standar nilai mata pelajaran yang diujikan,  termasuk nilai matrikulasi pelajaran yang ditetapkan oleh 20 perguruan tinggi di Jepang.

"Ini adalah tahun kedua siswa madrasah mendapat peluang besar untuk melanjutkan studi ke Jepang,'' jelas Nur Kholis.

Di Jepang, terang Nur Kholis, para lulusan madrasah dari Indonesia itu akan memilih program studi yang sesuai dengan jurusan yang mereka ambil di madrasah.

Siswa dari jurusan IPA, misalnya, bisa mengambil program studi sains, dan siswa dari jurusan IPS bisa program studi ilmu sosial dan ekonomi.

Saat ini, sudah 10 lulusan madrasah  yang mendapatkan beasiswa ke Jepang. Selain ke Jepang, Kemenag juga membuka peluang beasiswa ke universitas di negara-negara lain, seperti Turki, negara-negara Timur Tengah, dan Eropa.

Seiring meningkatnya anggaran pendidikan Kemenag, menurut Nur Kholis, peluang untuk memberikan beasiswa kepada para lulusan madrasah semakin besar. Hal ini, kata dia, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan madrasah.

Selama ini, dalam pengamatannya, sebagian besar siswa Indonesia yang melanjutkan studi ke luar negeri adalah siswa non-Muslim dari sekolah Kristiani.

Kemenag ingin melakukan upaya untuk mengimbangi hal itu. Caranya, dengan mengirimkan lulusan madrasah melanjutkan studi ke luar negeri,  di antaranya, ke Jepang. "Saatnya bagi siswa madrasah untuk memanfaatkan kesempatan ini.''

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement