REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran dan negara-negara kuat dunia akan melanjutkan pembicaraan teknis bulan depan di New York menjelang perundingan nuklir lebih lanjut mengenai kesepakatan terakhir.
"Pembicaraan akan berlangsung dari 5-9 Mei di sela-sela konferensi Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang akan diadakan di PBB," kata wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi kepada radio negara IRIB, Sabtu (19/4).
Dia mengatakan, delegasi Iran yang terdiri dari pakar nuklir akan dipimpin oleh Hamid Baeedinejad, seperti putaran-putaran sebelumnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Pertemuan itu akan terjadi beberapa hari sebelum putaran baru pembicaraan antara Iran dan apa yang disebut kelompok negara kuat dunia P5+1, yang dijadwalkan dimulai 13 Mei berusaha untuk mencapai perjanjian komprehensif atas kegiatan nuklir Teheran yang disengketakan.
Para pihak bertemu di Wina pekan lalu, dengan para perunding dari Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Amerika Serikat, Rusia, Cina, Inggris dan Prancis - plus Jerman menyetujui pembicaraan mereka beranjak ke tahap berikutnya.
Satu kesepakatan yang berlangsung Mei 2013 lalu meminta Iran mengurangi kegiatan pengayaan di fasilitas nuklir mereka. Teheran mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa pihaknya akan membutuhkan lebih banyak kegiatan pengayaan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Negara-negara Barat dan Israel telah lama menuding Iran secara diam-diam telah mengembangan senjata nuklir. Namun tudingan tersebut dengan tegas dibantah oleh Teheran.