Selasa 22 Apr 2014 08:58 WIB

AS dan Yaman Serbu Alqaidah 55 Orang Tewas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Taufik Rachman
Pasukan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: foreignpolicy.com
Pasukan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SANAA -- Pasukan Yaman mengaku berada dibalik penyerangan terhadap basis Alqaidah akhir pekan lalu dan dibantu oleh pesawat tak berawak AS. Mereka mengatakan pada Senin (21/4), serangan dilakukan kepada kelompok teror Alqaidah di daerah pegunungan selatan Yaman.

Dikutip dari AP, pemerintah merilis 55 militan Alqaidah berhasil terbunuh. Serangan ini membuat AS dan Yaman kian kompak melawan Alqaidah di semenanjung Arab. Menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya, operasi serangan khusus menargetkan basis penting Alqaidah seperti fasilitas latihan, tempat penyimpanan senjata dan bahan makanan hingga kendaraan-kendaraan.

Serangan dimulai pada Ahad dan Senin di basis penting Alqaidah di daerah pegunungan Wadi Al Khayala, perbatasan Abyan dan provinsi Shabwa juga Al Bayda. Dari 55 militan yang terbunuh, Kementerian Pertahanan Yaman menyatakan tiga diantaranya adalah tokoh penting Alqaidah.

''Mereka diidentifikasi sebagai Mohammed Salem Abed Rabbo al-Mashibi, Fawaz Hussein al-Mahrak dan Saleh Said Mahrak,'' tulis Kementerian dalam pernyataan. Komandan lokal Munnaser al-Anbouri juga dikabarkan masuk dalam daftar korban. Identifikasi korban masih dilakukan.

Serangan juga dilakukan di area Lodiya and Ramtha.Komite Pengamanan Agung Yaman menyatakan pada Senin, serangan diprioritas pada kamp pelatihan utama dimana para pemimpin penting Alqaidah banyak berkumpul.

Sementara di Washington, Pentagon tidak berkomentar banyak.''Seperti yang kalian ketahui, kami memiliki hubungan yang kuat dengan pemerintah Yaman. Kami bekerja sama dengan sangat dekat dalam bermacam inisiatif melawan terorisme,'' kata Kolonel Steve Warren.

Sementara CIA menolak memberi komentar. Pada hari Senin, Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi kembali mendesain unit anti terorisme dengan lencana keberanian untuk operasi terhadap alqaidah.  Sementara identitas yang ditargetkan masih belum jelas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement