Selasa 22 Apr 2014 13:30 WIB

Tepung Kelapa Sulut Tembus 11 Negara

Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/5). Kelapa tersebut selanjutnya diolah menjadi kopra dan dijadikan minyak goreng dan tepung kelapa serta beberapa bahan makanan lainnya
Foto: FOTO ANTARA/Basrul Haq
Seorang pekerja mengupas buah kelapa di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (14/5). Kelapa tersebut selanjutnya diolah menjadi kopra dan dijadikan minyak goreng dan tepung kelapa serta beberapa bahan makanan lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Olvie Atteng mengatakan komoditas tepung kelapa daerah tersebut pada akhir Maret 2014 berhasil menembus 11 negara sahabat.

Komoditas turunan kelapa itu di ekspor ke 11 negara yakni Australia, Belgia, Brasil, Inggris, Italia, Jerman, Korea, Rusia, Slandia Baru, Slovenia dan Thailand," ujar Olvie Atteng di Manado, Selasa.

Tepung kelapa yang di ekspor ke 11 negara tersebut sebanyak 998,6 ton dengan nilai 2.158.847 dolar Amerika Serikat (AS).

Secara rinci, Atteng menjelaskan, tepung kelapa itu diekspor ke Australia sebanyak 50,8 ton dengan nilai 115.225 dolar AS, Belgia 25,4 ton dengan nilai 49.280 dolar AS, Brasil 52 ton senilai 114.400 dolar AS. Inggris 39 ton 88.560 senilai dolar AS.

ke Italia 12,5 ton dengan nilai 28.125 dolar AS. Jerman 65 ton senilai 167.212 dolar AS, Korea 126 ton senilai 202.850 dolar AS, Rusia 26 ton senilai 59.759 dolar AS, Selandia Baru 38,1 ton senilai 86.936 dolar AS. Slovenia 52 ton senilai 138.950 dolar AS.

Tepung kelapa paling banyak diekspor ke Thailand sebanyak 501,8 ton dengan nilai 1.107.550 dolar AS, katanya.

Menurut Olvie Atteng, tepung kelapa asal Sulut sangat diminati negara-negara di Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika.

"Tepung kelapa banyak diproduksi oleh industri di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Selatan maupun Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung," jelasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement