REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Sebanyak 57 dari 1.040 calon haji (calhaj) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, batal berangkat pada musim haji tahun ini, karena meninggal dunia, faktor kesulitan ekonomi, dan meminta pengunduran jadwal keberangkatan.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro Wakhid Priyono, Kamis, mengatakan sebagian besar calhaj yang batal berangkat disebabkan kesulitan ekonomi, tapi ada juga yang batal berangkat karena meninggal dunia.
Ia mencontohkan salah seorang calhaj asal Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, Ny Ma'rifah, yang sudah masuk daftar berangkat haji tahun ini, namun dia mengajukan permohonan batal berangkat dengan alasan suaminya yang juga calhaj meninggal dunia.
"Dia (Ma'rifah) hari ini mengajukan permohonan mengundurkan diri dengan alasan faktor ekonomi, karena untuk berangkat haji masih membutuhkan tambahan uang," ungkapnya.
Di lain pihak, katanya, ada juga calhaj yang meminta pengunduran keberangkatan menjadi tahun 2015, seperti yang dilakukan sejumlah calhaj asal Kecamatan Balen.
Calhaj yang bersangkutan, katanya, meminta pengunduran berangkat haji, disebabkan salah satu keluarganya yang ikut mendaftar berangkat haji sesuai ketentuan belum bisa berangkat haji tahun ini karena usianya masih 17,6 tahun. "Ada sejumlah calhaj di Kecamatan Balen yang meminta penundaan keberangkatannya," ujarnya.
Ia menjelaskan calhaj yang batal berangkat karena meninggal dunia, juga faktor lainnya tetap akan memperoleh pengembalian uang tabungan haji.
"Pengembalian uang tabungan haji tidak dipotong sepeserpun. Bagi calhaj yang meninggal dunia uang tabungan haji diberikan kepada ahli warisnya," paparnya.
Menurut dia, jumlah calhaj yang berangkat musim haji tahun ini di daerahnya masih akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan calhaj yang masih beberapa bulan lagi berangkat.
"Bojonegoro sudah memperoleh tambahan enam calhaj. Ya karena ada calhaj yang meninggal dunia atau mengundurkan diri di seluruh Indonesia termasuk Bojonegoro. Yang kemudian jatah calhaj tersebut dibagikan kembali ke berbagai daerah sesuai nomor daftar tunggu," paparnya.
Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan pihaknya belum memperoleh jadwal dari Kemenag Provinsi Jatim mengenai pembuatan paspor calhaj di daerahnya yang akan berangkat haji tahun ini.
"Kami juga belum melakukan kegiatan persiapan calhaj, seperti manasik, karena masih menunggu turunnya anggaran," tandasnya.