Jumat 25 Apr 2014 21:07 WIB

Jalan Jalur Selatan Jabar di Tasikmalaya Amblas

Jalan amblas.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Jalan amblas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jalur selatan Jabar kawasan Jembatan Timbang, Kabupaten Tasikmalaya, amblas, menyebabkan arus lalu lintas dari arah Tasikmalaya menuju Bandung dan sebaliknya macet, Jumat.

Kepala Polsek Kadipaten, AKP Rudi mengatakan akibat jalan amblas menimbulkan kemacetan yang mengekor ke arah timur hingga Kecamatan Ciawi dan mengekor ke arah barat hingga Rumah Makan Asep Strowberi atau tanjakan Gentong.

"Bahu jalan amblas, mengganggu arus lalu lintas, jadi macet," kata Rudi.

Ia menuturkan kemacetan yang sudah terjadi Jumat pagi itu mendapatkan pengamanan dari polisi dan memasang rambu bahaya di titik jalan amblas.

Polisi yang diterjunkan dititik kemacetan, kata dia, untuk mengatur arus lalu lintas dengan memberlakukan buka tutup agar arus kendaraan dari dua arah tetap bisa melewati jalur Gentong.

"Anggota sudah diterjunkan ke lapangan untuk pengamanan, selama jalan amblas itu kami berlakukan sistem buka tutup agar kendaraan tetap bisa lewat," katanya.

Bahu jalan yang amblas itu kedalaman sekitar tiga meter dengan diameter cukup besar serta terdapat jalan lubang lainnya di jalur tersebut.

Jalur antar provinsi itu hanya dapat dilalui satu lajur sehingga kendaraan dari dua arah itu harus bergantian menghindari jalan amblas.

"Jalan amblas itu bisa membahayakan, bisa terguling, apalagi truk dan bus mereka takut terguling, makanya kita berlakukan buka tutup menghindari jalan amblas," kata Rudi.

Ia berharap dinas terkait secepatnya mengatasi jalur selatan yang amblas tersebut agar arus lalu lintas kembali lancar.

Jika jalan amblas terus dibiarkan, Rudi khawatir membahayakan pengguna jalan saat malam hari.

"Bisa mengancam bahaya bagi pengguna jalan saat malam hari, makanya kami imbau agar berhati-hati kendaraan yang melewati jalur sana," kata Rudi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement