Senin 28 Apr 2014 13:52 WIB

Polisi Sebut Korban JIS Baru Dua Orang

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Mansyur Faqih
Suasana pengamanan di gerbang masuk Jakarta International School (JIS) Jalan Terogong, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (22/4). (foto: Raisan Al Farisi)
Suasana pengamanan di gerbang masuk Jakarta International School (JIS) Jalan Terogong, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (22/4). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Polda Metro Jaya menolak untuk menyebut korban kasus pelecehan seksual di Jakarta International School sebanyak tiga orang. "Tidak, ada dua," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Senin (28/4).

Dari kesaksian para tersangka, katanya, ada tujuh kejadian. Dua kejadian melibatkan murid TK selain AK. Tapi menurut para tersangka, mereka lupa korban tersebut. Penyidik rencanaya akan mengambil foto anak-anak TK di JIS untuk dikonfirmasikan kepada mereka. "Untuk melihat korban berikutnya," kata Rikwanto.

Rikwanto juga menjelaskan, polisi baru mendapatkan keterangan para tersangka melakukan hal itu kepada AK pada Februari 2014. Polisi belum bisa memastikan dugaan mereka melakukan tindakan tersebut sebelum 2014. 

Polisi berharap ada keterangan lain yang bisa memberikan informasi adanya korban berikutnya. Kasus pelecehan seksual di JIS mencuat ketika Ibu korban, T, melaporkan dugaan kekerasan seksual terhadap anaknya ke Polda Metro Jaya berdasarkan laporan polisi nomor: TBL/1044/III/2014/PMJ/Ditreskrimum tertanggal 24 Maret 2014.

Laporan itu terkait dugaan pelanggaran Pasal 82 UU Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak. T melaporkan anaknya berinisial AK (6 tahun) menjadi korban pelecehan seksual di toilet sekolah. Ibu korban, menduga pelaku merupakan petugas kebersihan di sekolah tersebut dan lebih dari dua orang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement