REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pengumuman meningkatnya infeksi virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) menyebabkan kekhawatiran dalam penyebarannya. Hal ini menjadi ancaman serius bagi industri travel dan pariwisata global.
Mesir telah mengonfirmasi kasus pertama MERS terjadi di negaranya, menimpa seorang pria yang berpergian dari Riyadh dimana ia bekerja.
Arab Saudi telah mengonfirmasi peningkatan kasus menjadi 10 kasus per hari dan menyebabkan sebagian dari total penderita yang terinfeksi meninggal dunia. Terjadi lompatan kasus hingga mencapai 65 persen sejak awal April lalu.
Kementerian Kesehatan setempat dalam situsnya menyatakan kasus baru termasuk tujuh di Jeddah, dua di Riyadh dan lainnya di Mekah. Menteri Kesehatan sementara, Adel Fakieh mengatakan pada Sabtu ia telah mendesain tiga rumah sakit di Riyadh, Jeddah dan Dammam sebagai pusat penanganan infeksi virus MERS.
‘’Tiga rumah sakit ini bisa mengakomodasi 146 pasien dalam perawatan intensif,’’ kata Fakieh pada media lokal, Ahad (27/4), dilansir dari ETN Global Travel Industry News. Banyak warga Saudi menyampaikan keprihatinannya di media sosial terkait penanganan pemerintah terhadap wabah. Hingga minggu lalu, Raja Abdullah memecat menteri kesehatan dan menempatkan Fakieh sementara.
Di Jeddah, beberapa orang memakai masker dan menghindari pertemuan dalam keramaian. Sementara apotek mengatakan penjualan cairan disinfektan tangan dan produk kesehatan lainnya melonjak.
MERS adalah penyakit gangguan pernafasan yang disebabkan oleh virus dan pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Penyakit ini disebabkan oleh virus korona yang disebut MERS-CoV.
Banyak orang yang diidentifikasi terinfeksi MERS-CoV menunjukan gelaja gangguan pernapasan akut. Mereka mengalami demam, batuk dan sesak napas. Sebagian dari mereka kemudian meninggal dunia.
Sejauh ini, semua kasus berhubungan dengan enam negara di Semenanjung Arab. Kasus tidak ditemukan di Amerika Serikat. Bagaimana pun, virus telah menyebar dari satu orang terinfeksi ke orang lainnya. Namun, virus belum terbukti menyebar dengan cara yang berkelanjutan di masyarakat. Situasi masih bisa dikembangkan.
Pusat Pengendalian Penyakit telah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk lebih mengerti resiko virus, termasuk sumbernya, bagaimana penyebarannya dan bagaimana infeksi bisa dicegah. Mereka telah menyiapkan informasi untuk pelancong dan bekerja sama dengan departemen kesehatan, rumah sakit dan pihak lain untuk mempersiapkan kasus yang memungkinkan terjadi di Amerika Serikat.