REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Ibu korban kasus pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS), tidak menyalahkan PT ISS sebagai penyuplai pedofilia ke sekolah tersebut. Menurut Th, sekolah yang memiliki tanggung jawab terhadap anak.
''Siapa yang salah masak ISS, salah sekolahnya dong. Mulut saja bilang koperatif, enggak ada JIS kooperatif,'' kata dia, Senin (28/4).
Masalahnya, jika sekolah tidak lengah maka semuanya tidak akan terjadi. Asisten guru berinisial L bahkan pernah menyatakan jika anak tidak kembali dalam 5 menit maka akan dicari.
Th pun menaruh curiga, pelecehan ini akan melibatkan banyak orang. ''Apakah itu hanya clining servis atau bukan. Ini geng, mungkin saja bukan hanya clining servis,'' kata dia.
Sudah enam orang dengan satu meninggal ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual tersebut, mereka ialah AG, AW, SY, ZA dan AF. Sementara, AZ bunuh diri dengan menenggak cairan pemebersih kamar mandi diduga karena malu.
Kasus pelecehan seksual ini mencuat ketika Ibu korban, Th, melaporkan dugaan kekerasan seksual terhadap anaknya ke Polda Metro Jaya berdasarkan Laporan Polisi Nomor : TBL/1044/III/2014/PMJ/Ditreskrimum tertanggal 24 Maret 2014 terkait dugaan pelanggaran Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Th melaporkan anaknya berinisial AK (6 tahun) menjadi korban pelecehan seksual di toilet sekolah. Ibu korban, menduga pelaku merupakan petugas kebersihan di sekolah tersebut dan lebih dari dua orang.