REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, lifting minyak pada April sekitar 804 ribu barel per hari (bph). Hasil itu masih sangat jauh dari target lifting minyak APBN 2014 870 ribu bph.
Kepala Humas SKK Migas, Handoyo Budi Santoso mengatakan, lifting minyak pada April masih jauh dari target. Namun, produksi tersebut lebih baik dari bulan sebelumnya yang hanya 790 ribu bph. "Kemarin ada problem pada kuartal pertama," kata dia, Rabu (30/4).
Menurut Handoyo, target yang dipatok dalam APBN 2014 sebesar 870 ribu bph akan tetap diusahakan. Pihaknya masih belum mau mengajukan revisi target lifting minyak itu.
Dia berkata, dalam APBN P 204 tidak akan mengajukan target sama seperti APBN 2014. Sebab, lifting minyak kini hanya berkisar 804 ribu bph. Angka pengajuan itu akan dikaji.
Handoyo mengatakan, pihaknya akan mengusahakan peningkatan lifting minyak. Alhasil, penurunan produksi minyak tidak akan terulang. Dia berharap, penutupan proyek migas yang terjadi tidak akan mengganggu kinerja operasi produksi minyak.