Ahad 04 May 2014 12:14 WIB

Aher: Jangan Datang Lagi ke Jabar, Sudah Sempit

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Mansyur Faqih
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Prayogi
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Warga asal Jawa Barat yang tinggal di Kalimantan Barat (Kalbar) diminta terus meningkatkan kualitas keturunannya. Sehingga, kehidupan warga Jabar tersebut bisa lebih maju.  

Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) berharap, warganya yang saat ini ada di Kalbar tak kembali ke tanah pasundan. Kalau pun kembali ke kampung halaman, mereka harus datang sebagai investor yang menanamkan dananya di Jabar. 

"Jangan datang lagi ke Jabar, sudah sempit. Lahan pertanian di Jabar semakin sempit jadi di Jabar banyak petani gurem. Tong bercita-cita balik ka Jabar atos heurin (sudah sesak),'' ujar Aher, Sabtu (3/5) malam.

Menurut Aher, masyarakat Jabar harus bersama-sama dengan penduduk asli memajukan Kalbar. Ia pun bersyukur, orang Jabar cukup membanggakan di mana pun berada. 

Bahkan, hampir semua gubernur menyambut baik transmigran asal Jabar. "Gubernur tujuan transmigrasi itu menerima berapa pun jumlah transmigran asal Jabar. Karena, Orang Sunda, terkenal someah hade ka semah," katanya. 

Aher mengatakan, tokoh Jabar banyak yang menjadi pejabat di Kalbar karena faktor sejarah. Dulu, Gubernur Kalbar pernah dipimpin oleh orang asli Sunda. 

Ia mengaku, datang menemui warga asal Jabar dalam konsep ke-Indonesiaan. Karena, Indonesia milik semua serta dalam konteks kebinekaan harus tetap solid.

"Bagus kalau ada percampuran budaya. Ini mengokohkan budaya kita. Mudah-mudahan, nanti bisa menampilkan budaya warga Jabar dan Kalbar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement