Selasa 06 May 2014 17:12 WIB

'Risiko' Rusia Ancam Ekonomi Eropa

Rep: Elba Damhuri/ Red: Citra Listya Rini
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)
Foto: UWORKERS
Bendera negara anggota Uni Eropa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketegangan yang masih tinggi dengan Rusia makin mengancam perekonomian negara-negara Uni Eropa pada tahun ini dan 2015. Uni Eropa akan menghadapi persoalan serius terkait dengan suplai minyak dan gas bumi yang 30-40 persen diimpor dari Rusia.

Komisi Eropa mengungkapkan kekhawatirannya atas risiko Rusia itu dalam outlook ekonomi Uni Eropa seperti dikutip CNN, Selasa (6/5). Risiko Rusia dimaksudkan sebagai tindakan balasan atas berbagai sanksi dan hukumannya Eropa plus AS atas Rusia yang dianggap memperkeruh suasana di Ukraina.

Komisi Eropa menyatakan, ancaman terbesar lainnya adalah bakal meroketnya harga minyak dan gas, tidak hanya datang dari Rusia tetapi juga dari produser lainnya. "Dampak negatif atas risiko Rusia untuk beberapa negara Eropa masih besar," demikian pernyataan Komisi Eropa.

Ancaman Rusia ini muncul di tengah upaya keras Eropa untuk mengangkat kinerja perekonomian mereka. Perbaikan ini mencakup upaya menaikkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi inflasi, membuka lapangan kerja baru, hingga mengentaskan kemiskinan.

Ekonomi Uni Eropa diharapkan tumbuh 1,6 persen pada tahun ini dan 2 persen pada 2014. Angka ini jauh di atas realisasi pertumbuhan pada 2013 sebesar 0,1 persen.

Komisi Eropa juga menargetkan pertumbuhan di zona euro yang terdiri 18 negara bisa mencapai 1,2 persen pada 2013 dan 1,7 persen pada dua tahun berikutnya. Zona euro berbeda dengan Uni Eropa yang beranggotakan 26 negara.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement