REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Banyak kalangan mengecam keras tindakan kelompok Boko Haram yang menculik ratusan siswa sekolah di Nigeria. Arsalan Iftikhar, aktivis Muslim dan profesor agama di Universitas Chicago, menilai tindakan Boko Haram tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Tidak semestinya, kata Arsalan, orang-orang ini mengatasnamakan Islam dan menyebut nama Allah sebagai alasan melakukan penculikan 200 lebih siswa perempuan. Apalagi, Boko Haram mengancam akan menjual siswa-siswa ini sebagai budak seks.
"Apakah kelompok (Boko Haram) ini pernah membaca Alquran? Apakah mereka tahu bahwa penindasan jauh lebih kejam dari pembunuhan?" kata Arsalan yang pengacara untuk hak asasi manusia internasional itu seperti dikutip CNN, Rabu (7/5).
Ajaran Islam, sambung dia, jelas tidak membenarkan segala tindakan pemaksaan terhadap perempuan-perempuan ini untuk melakukan prostitusi. Yang ada, posisi perempuan dalam Islam sangat tinggi dan terhormat.
Arsalan mengutip cerita Nabi Muhammad yang selalu mengingatkan umat Islam untuk melindungi perempuan dan anak-anak dalam keadaan apapun. Umat Islam, kata dia, seperti diajarkan Nabi Muhammad tidak boleh melukai dan membahayakan mereka.
Kelompok garis keras Boko Haram terus melakukan teror terhadap sekolah-sekolah di Nigeria utara. Sesuai namanya yang berarti "menolak pendidikan Barat", kelompok ini kerap menyerang siswa-siswa sekolah yang dianggap menjalankan budaya Barat.
Dua pekan lalu, mereka menculik 238 siswa perempuan berusia 16-18 tahun dari sekolah asrama pada tengah malam. Pemimpin Boko Haram mengancam akan menjual perempuan-perempuan ini sebagai budak seks sebagai balasan atas aktivitas mereka mengikuti pendidikan Barat.
Dari jumlah siswa yang diculik, tidak semuanya beragama Islam. Ada juga yang Kristen. Boko Haram meminta seluruh sekolah menghentikan kegiatannya jika tidak ingin mendapat serangan mereka.
Pemerintah Nigeria tampaknya tidak mampu mengatasi gerakan kelompok yang ingin mendirikan negara berbasiskan agama itu di Nigeria utara. Mayoritas umat Islam di Nigeria menolak dan mengecam keras segala aksi kekerasan yang dilakukan kelompok ini.