Kamis 08 May 2014 10:17 WIB

Al-Aqsa Diserang 80 Ekstremis Yahudi

Rep: c64/ Red: Mansyur Faqih
Komplek Masjid Al Aqsa
Foto: AP/Dusan Vranic
Komplek Masjid Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekitar 80 ekstremis Yahudi menyerang Al-Aqsa dengan melakukan ritual Talmud di halaman masjid, Rabu (7/5) waktu setempat. Namun, para penjaga dan para pelajar berhasil mengehentikan ritual yang dilakukan secara sengaja oleh 80 ekstremis Yahudi tersebut.

"Tiga kelompok termasuk 80 pemukim ekstrem Yahudi menyerang Al-Aqsa dengan masuk melalui gerbang Maghribi dan mencoba melakukan ritual Talmud di halaman masjid," ujar Mahmud Abu Atta, direktur bidang media Yayasan Al-Aqsa untuk wakaf dan warisan, seperti yang dilansir Mi’raj News Agency, Rabu (7/5).

Ia mengatakan, saat peristiwa tersebut terjadi, para penjaga Israel ikut serta campur tangan untuk menjaga ketat para ekstremis itu. Para penjaga Israel melindungi para pemukim ekstrem dengan mencegah jamaaah Al-Aqsa mendekat. 

Abu Atta melanjutkan,Selasa (6/5), polisi Israel telah memberlakukan blokade ketat pada masjid Al-Aqhsa. Mereka melarang warga palestina yang bersusia 50 tahun ke bawah memasuki masjid. 

"Sementara itu, para pemukin ekstrem Yahudi mempunyai kesempatan untuk menyerbu Al-Aqhsa dengan memasuki melalui pintu gerbang Maghribi. Hal tersebut membuktikan, Israel melarang warga Palestina untuk shalat berjamaah di masjid Al-Aqhsa," ujarnya. 

Dalam beberapa  bulan terakhir, para penjaga Israel mendampingi para pemukim ekstrem Yahudi untuk memaksa menerobos masuk kawasan Al-Aqsa. Hal itu pernah dilakukan beberapa kali. 

Para pemukim ekstrem Yahudi mengklaim, di bawah tanah Masjid Al-Aqsa terdapat kuil suci mereka. Yaitu, lokasi ke dua kuil Yahudi yang terkemuka pada zaman kuno dahulu.

Bagi Muslim, Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat suci dan berharga. Namun, pada 1980 para kaum zionis Israel mengklaim wilayah Masjid Al-Aqsa merupakan bagian dari wilayah mereka. Hingga kini pemerintah Israel sangat membatasi warga Palestina untuk shalat di Masjid Al-Aqhsa. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement