REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kontestan Divisi Utama musim ini, Persipasi Bekasi kembali dibuat tidak nyaman. Pasalnya, setelah terancam terusir dari mes di Halim Perdanakusuma, Jakarta, kini Persipasi resmi tidak bisa melakukan latihan di lapangan Sutasoma 77 Halim Perdanakusuma.
Hal itu terjadi karena adanya tagihan pembayaran penggunaan Lapangan Sutasoma 77 dan mes di Halim Perdanakusuma. Kini, Stephen Nagbe Mennoch dan kawan-kawan pun mengalami situasi yang buruk karena tidak bisa melakukan latihan.
"Pada Rabu (7/5) lalu kami ditagih pihak pengelola dari Angkatan Udara (AU) lantaran sudah menunggak selama tujuh minggu. Petugas menyampaikan, jika tidak segera melunasi tagihannya, kami harus angkat koper dari Halim Perdanakusuma," kata Direktur Utama Laskar Patriot yang juga sebagai CEO Persipasi ini, Yulianto Kartono, saat dikonfirmasi Republika via telepon, Jumat (9/5).
Yulianto menjelaskan, sebenarnya yang menjadi induk persoalannya adalah masalah pendanaan. 'Laskar Patriot' Bekasi sampai hari ini masih tinggal di mes. Hanya saja tidak diperbolehkan melakukan latihan di lapangan.
Sejauh ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi tidak mau membantu masalah klub. Pemda masih belum peduli terhadap perkembangan sepak bola 'Laskar Patriot' alias julukan Persipasi. "Saya harus membiayai sendiri. Lama-lama saya pun keberatan," ujar Yulianto.
Dia berharap, mudah-mudahan dengan kejadian ini Pemda mau membuka izin stadion Patriot Bekasi. Menurutnya, apabila Persipasi main di Bekasi maka sponsor akan mendukung.
Kendati demikian, Yulianto juga sadar bahwa hal itu akan sulit menyusul Pemda Bekasi masih mengacu kepada Perda. Seharusnya, Perda itu segera dicabut demi perkembangan sepak bola Bekasi.
Sementara itu, Pelatih Persipasi Bekasi, Warta Kusuma mengatakan, Ujian demi ujian yang dirasakan 'Laskar Patriot' membuat Warta nyaris menyerah. Mantan pemain tim nasional Indonesia era 80-an tersebut, hanya bisa pasrah.
"Salah apa saya, begitu sulit mengurus tim ini. Persoalan demi persoalan selalu datang silih berganti" ujar Warta.
Dia menambahkan, tim pelatih dan pemain masih belum menerima pembayaran kontrak. Bahkan, kini mulai santer isu jika sang pelatih dan kawan-kawan bakal mengundurkan diri dari skuat Persipasi Bekasi.
"Sepertinya kami harus mengambil sikap, sebab kami sudah menunjukkan kinerja dengan meraih kemenangan tiga kemenangan dalam empat pertandingan yang dilakoni 'Laskar Patriot,". Namun, manajemen masih belum bisa menyelesaikan persoalan ini," tambahnya.