Senin 12 May 2014 16:42 WIB

NU: Penculikan di Nigeria Brutal

Rep: Indah Wulandari/ Red: Agung Sasongko
Tekanan internasional untuk menyelamatkan 300 gadis yang diculik oleh kelompok ekstrim Boko Haram
Foto: VOA
Tekanan internasional untuk menyelamatkan 300 gadis yang diculik oleh kelompok ekstrim Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras  terjadinya penculikan 223 pelajar putri oleh kelompok milisi Boko Haram di Nigeria.  Ditegaskan jika menculik bukanlah ciri dan cara perjuangan Islam.

 

“Itu tindakan yang brutal. Kami, NU, mengutuk keras tindakan itu,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Senin (12/4).

 

Ditegaskan oleh Kiai Said, pihaknya juga menyayangkan adanya salah satu website di Indonesia yang menyebut tindakan Boko Haram sebagai bentuk perjuangan dalam Islam. “Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, Islam selalu mengajarkan kesantunan. Menculik bukan ciri perjuangan Islam, dan Islam tidak membenarkan menculik sebagai cara dalam perjuangan,” tegasnya.

 

Kutukan lebih lanjut juga disampaikan atas rencana Boko Haram menjual pelajar putri yang telah diculiknya. “Saya katakan, kami mengajak Boko Haram untuk kembali ke jalan yang benar dalam perjuangannya,” tandas Kiai Said.

 

PBNU mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya pembebasan pelajar putri di Nigeria. Terlebih Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, harus memiliki kepedulian dalam peristiwa tersebut. 

 

Seperti diberitakan, milisi Boko Haram di Nigeria menculik 223 pelajar putri, dan mengancam akan menjualnya sebagai budak. Dunia internasional mengecam tindakan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement