Selasa 13 May 2014 13:35 WIB

Penas KTNA Diminta Dongkrak Kesejahteraan Petani

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur dan Wagub Jawa Timur terpilih, Soekarwo (kiri) dan Saifullah Yusuf (kanan) ketika akan menyampaikan orasi politik di depan warga di Gedung Negara Grahadi Jatim, Surabaya, Rabu (12/2).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur dan Wagub Jawa Timur terpilih, Soekarwo (kiri) dan Saifullah Yusuf (kanan) ketika akan menyampaikan orasi politik di depan warga di Gedung Negara Grahadi Jatim, Surabaya, Rabu (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo meminta Pekan Nasional Kelompok Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) yang akan berlangsung pada 7 sampai dengan 12 Juni mendatang hendaknya jangan hanya menampilkan metode penyuluhan pertanian.

"Jangan hanya bicara tentang metode penyuluhan pertanian. Tetapi harus dapat menciptakan skema metode untuk meningkatkan kesejahteraan para petani," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Penas KTNA ke-14 Tahun 2014, di Surabaya, Senin (12/5) malam.

Dia mencontohkan, bagaimana caranya membuat skema pembiayaan murah bagi petani di dunia perbankan, bagaimana cara menyelesaikan permasalahan Nilai Tukar Petani (NTP) yang masih terlalu rendah, upaya meningkatkan rendemen tebu, hingga bagaimana mencari solusi petani dapat memenuhi kebutuhan lima bahan kebutuhan pokok seperti kedelai, jagung, beras, gula, dan daging.

Lebih lanjut dia menyampaikan pada era demokrasi seperti sekarang ini harus terjalin pendekatan efektif antara pemerintah dengan para petani. Artinya harus terjalin komunikasi horisontal  yang seimbang. "KTNA harus dapat berfungsi sebagai mediator bagi pemerintah dan petani," ujarnya.

Dia menjelaskan pembukaan Penas KTNA ke-14 Tahun 2014 dilaksanakan di Stadion Utama Kanjuruhan, Malang. Sedangkan kegiatan utama dilaksanakan di Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Rencananya Penas KTNA kali ini dihadiri 35 ribu peserta, mereka tinggal di rumah penduduk yang tersebar di 18 desa, dengan biaya Rp 60 ribu per hari, fasilitas makan 3 kali sehari. Di sekitar rumah penduduk, terhampar 32 hektare (Ha) sawah, sebagai demplot pertanian. Sehingga para peserta Penas KTNA dapat mengetahui tanaman apa yang bagus untuk  ditanam didaerah peserta.

Sementara itu Ketua KTNA, Winarno Tohir mengatakan bahwa Penas KTNA merupakan kegiatan rutin 3–5 tahun sekali. Digagas oleh para tokoh tani nelayan dimulai sejak tahun 1971. Penas KTNA Tahun 2014 merupakan perhelatan yang ke-14 dengan mengangkat tema

"Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani Nelayan Dalam Rangka Pengembangan Kemitraan dan Jejaring Usaha Tani Guna Mewujudkan Kesejahteraan Petani–Nelayan," katanya.

Sedangkan untuk persiapan pelaksanaan telah terlaksana 90 persen. Melalui Penas, kata Winarno, petani dan nelayan berkesempatan untuk saling mengisi dalam upaya memperkuat kepemimpinan agribisnis di tingkat petani nelayan.

"Sementara kehadiran tokoh-tokoh petani nelayan yang berhasil diharapkan dapat memberi motivasi kepada petani nelayan lainnya untuk saling berorientasi dan bersinergi dalam memanfaatkan sumberdaya alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement