Selasa 13 May 2014 17:31 WIB

Duh, Industri Kapal Lokal Masih Andalkan Komponen Impor

Rep: Nora Azizah/ Red: Nidia Zuraya
Profil kapal-kapal yang direparasi di galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.
Foto: ANTARA/Feri
Profil kapal-kapal yang direparasi di galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Industri kapal di Indonesia tidak berkembang di dalam negeri. Terutama dalam hal pembuatan kapal baru. Biaya pembuatannya jauh lebih mahal daripada melakukan impor.

"Tahun ini saya harap bisa mewujudkan mimpi industri kapal lokal untuk berkembang," kata Wakil Menteri Perindustrian RI Alex S W Retaubrun dalam acara Trade Show Industri Maritim dan Teknologi Hijau di JIEXPO Kemayoran, Selasa (13/5).

Alex mengatakan, tidak mungkin bisa mengembangkan industri kapal lokal bila masih mengimpor. Kebijakan impor bukannya tidak boleh, namun seharusnya bisa diminimalisir.

Ia menuturkan, potensi kapal lokal sangat baik dan mampu bersaing dari segi kualitas atau desain. Tetapi kenyataannya komponen harus diimpor dengan harga yang cukup tinggi. Sehingga harga jual menjadi lebih mahal dibandingkan dengan mengimpor. "Apabila terus mengandalkan impor, investor tentunya tidak akan masuk dalam industri kapal lokal," ujarnya.

Terkait keberadaan investor asing, menurut Alex, tidak apa-apa bila ingin masuk ke dalam industri kapal lokal. "Tapi jangan sampai menggeser kedudukan industri lokal," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement