REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pengamanan pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang, butuh perhatian ekstra. "Pasti ada penambahan pasukan. Menurut pandangan saya, pengamanan agak lebih berat," kata Moeldoko, Rabu (14/5).
Menurut dia, potensi gesekan calon presiden (capres) semakin besar. Pasalnya, tensi persaingan semakin meningkat jika dibandingkan dengan pemilihan legislatif (pileg) lalu.
Meski begitu, Moeldoko mengatakan, TNI sudah mengantisipasi segala gesekan yang muncul di lapangan. Karena itu, pihaknya bakal melakukan evaluasi sistem guna menyesuaikan beban pengamanan.
Dengan antisipasi begitu, ia berharap, tidak ada satu kejadian kerusuhan selama masa kampanye. "Kemarin (pileg) cair sekarang mulai ada kristalisasi kubu A dan kubu B, kemungkinan ada gesekan," kata mantan wakil gubernur Lemhannas itu.