REPUBLIKA.CO.ID, Doa merupakan kekuatan seorang Mukmin. Setiap keinginan yang diucapkan merupakan doa. Namun bukan berarti setiap ucapan adalah doa.
Hal itu ditekankan Rektor Institut Ilmu Qur'an (IIQ) Prof Dr Akhsain Sakho kepada ROL pekan lalu. Menurut Prof Akhsin, berdoa bisa menggunakan bahasa apa saja.
Meskipun banyak doa mustajab menggunakan bahasa arab, tetapi menurut Akhsin tidak harus setiap Muslim menggunakan bahasa arab dalam berdoa.
“Nabi yang menggunakan bahasa arab hanya Muhammad SAW, doa nabi-nabi lain hanya dibahasa arabkan melalui Alquran,” ujar dia.
Jika hajat yang dipanjatkan tak kunjung terkabul, Akhsin menyebut tak semua doa dikabulkan. Doa tersebut bisa saja diganti dengan hal lain atau dipenuhi kelak di akhirat. Disamping itu ada adab yang harus dipenuhi.
Diantaranya didahulukan dengan mengucapkan pujian pada Allah SWT, lalu mengucapkan shalawat Nabi Muhammad SAW, setelah itu panjatkan doa yang diinginkan. “Umat Muslim jangan selalu meminta hal-hal duniawi,” ujar dia.