Sabtu 17 May 2014 22:22 WIB

Pasien Sakit Jiwa Bakal Nyoblos di Pilpres

Sejumlah pasien sakit jiwa menjalani proses rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Sejumlah pasien sakit jiwa menjalani proses rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Rumah sakit jiwa di Bali akan dilengkapi dengan tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 untuk mengakomodasi pemilih yang merupakan petugas rumah sakit itu maupun para pasiennya.

Anggota KPU Provinsi Bali Divisi Data Pemilih, Kadek Wirati, mengemukakan di Denpasar, Sabtu, hal itu sesuai dengan Surat Edaran KPU No 395 Tahun 2014 tentang Pemuktahiran Data Pemilih yang intinya memungkinkan untuk membuat TPS di rumah sakit jiwa, panti jompo dan bandara.

Saat menjadi pembicara pada sosialisasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Pemuktahiran (DPSHP) untuk Pemilu Presiden, Kadek Wirati mengatakan dasar pertimbangan pendirian TPS di rumah sakit jiwa (RSJ) itu adalah bahwa sesungguhnya setiap orang yang sudah mempunyai hak pilih, meskipun dalam keadaan sakit mental, secara konstitusional tidak boleh dihilangkan hak pilihnya.

"Waktu pemuktahiran daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu legislatif, data pasien RSJ sempat dihapus sehingga harus kami kembalikan lagi untuk pemilu presiden. Demikian juga kami akan berkoordinasi apakah sudah semua petugas RSJ yang terletak di Kabupaten Bangli itu masuk dalam daftar pemilih pilpres," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement