REPUBLIKA.CO.ID, KADOGLI -- Angkatan Bersenjata Sudan telah merebut kembali kubu penting gerilyawan di Negara Bagian Kordofan Selatan, sehingga dapat mengakhiri pemboman roket gerilyawan terhadap Ibu Kota Negara Bagian itu, Kadogli, kata pejabat Sudan, Selasa (20/5).
Menurut Gubernur Negara Bagian Kordofan Selatan Adam Al-Faki, Angkatan Bersenjata Sudan merebut kembali Daerah Daldako, yang sebelumnya digunakan oleh milisi gerilyawan untuk meluncurkan roket Katyusha ke Kadogli.
"Pembebasan Daerah Daldako membuat Kota Kecil Kadogli aman dari pemboman pemberontak di sektor SPLM/Utara," kata gubernur tersebut pada Selasa. Ia merujuk kepada Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan di Utara (SPLM-Utara).
Kelompok rakyat Sudan yang bermusuhan telah bergabung dengan milisi gerilyawan seperti SPLM-Utara dalam memerangi pemerintah pusat --yang mereka tuduh menyisihkan mereka, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu. Selama sekitar tiga tahun pemberontak telah membentengi pangkalan mereka di sekitar Ibu Kota Negara Bagian tersebut, meskipun militer Sudan melancarkan serangan udara.
Gerak maju paling akhir militer itu diduga menunjukkan pemberontak mulai kehilangan tempat berpijak. Gubernur tersebut mengatakan kebanyakan Wilayah Negara Bagian Kordofan Selatan kini kendali militer.
Komandan yang memimpin operasi militer di Daldako mengatakan perebutan kembali daerah itu dilakukan "demi kepentingan strategis sebab itu tadinya adalah pangkalan militer (timur). Dari tempat tersebut pemberontak terus membombardir warga sipil di dalam Kadogli".
Ia menambahkan Daldako telah menjadi sumber pasokan militer buat kelompok pemberontak itu.
Kemenangan tersebut akan memungkinkan militer Sudan memasuki kubu lain SPLM-Utara, termasuk Kota KeciL Kauda --yang telah menjadi tempat penting buat persatuan kelompok pemberontak Sudan sejak pemberontak meletus pada Juni 2011, kata komandan tersebut.