Senin 26 May 2014 07:38 WIB

Ini Bantahan PKB Soal Mahfud dan Rhoma

Rep: Andi Mohammad Ikhbal / Red: Citra Listya Rini
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Foto: Republika/ Wihdan
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut tudingan terhadap pihaknya yang enggan mempertahankan Mahfud MD dan Rhoma Irama dalam Pilpres 2014 merupakan omong kosong.

Muhaimin mengatakan hal tersebut hanya dianggap sebagai upaya memecah belah partai berbasis massa NU tersebut. Dia menambahkan, sejak awal PKB memang hendak memajukan Mahfud atau Rhoma sebagai calon usungan partai.

Kalau dalam keputusannya berbeda, kata Muhaimin, itu adalah kesepakatan bersama partai, bukan keinginan pribadi dia sebagai petinggi utama di PKB. "Pernyataan yang menyebut PKB tidak mempertahankan Mahfud MD dan Rhoma Irama adalah omong kosong, pemikiran seperti itu hanya ingin memecah belah kami," kata Cak Imin, Senin (25/5).

Cak Imin mengungkapkan hal tersebut dalam Rapat Konsolidasi Pemenangan Jokowi-JK di Surabaya, Ahad kemarin. Acara itu, bukan hanya dihadiri seluruh petinggi parpol dan fungsionaris DPW di provinsi tersebut, melainkan juga bakal cawapres Jusuf Kalla (JK).

Muhaimin menjelaskan, bila saat ini ada pihak yang membagi dukungan PKB ke pasangan calon lain, tak akan merubah peta dukungan partainya. Sebab, mereka hanya membawa nama perorangan, bukan parpol ataupun basis massa NU. Itulah alasan, ia tak merasa khawatir, ada perbedaan keberpihakan.

"PKB mengusung JK setelah namanya keluar sebagai pemenang konvensi parpol. Dalam keputusan itu, ia yang dianggap cocok dengan Jokowi," ujar Muhaimin.

JK sendiri, kata Muhaimin, merupakan bagian dari nahdiyin, dimana menempati jabatan sebagai Mukhtasyar NU dan fungsionaris di Sulawesi Selatan. Ia dinilai bukan sebagai orang baru di kalangan nahdiyin sehingga, tak masalah kalau dukungan PKB harus mengarah padanya.

"Keputusan ini diambil bukan demi kepentingan pribadi, kalau ada calon di keluarga NU kenapa harus pilih yang lain," kata Muhaimin menegaskan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement