REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemilih di Lithuania pada Ahad (25/5) mulai memberi suara mereka untuk memilih delapan anggota Parlemen Eropa dari sebanyak 118 calon dari 16 organisasi politik.
Meskipun pemerintah mengeluarkan seruan bagi pemilihan umum itu, banyak orang yang memenuhi syarat sebagai pemilih di negeri tersebut enggan menghadiri kampanye internasional yang melibatkan seluruh 28 negara anggota Uni Eropa.
Hanya 16 persen pemilih yang memenuhi syarat telah memberi suara mereka sampai pukul 16.00 waktu setempat, sembilan jam setelah tempat pemungutan suara di seluruh Lithuania dibuka, kata Komisi Pemilihan Umum nasional, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Senin pagi.
Kantor Berita Lithuania, dengan mengutip jajak pendapat masyarakat, menyatakan pemberi suara dalam pemilihan umum itu diperkirakan sama dengan pemilih pada 2004 dan 2009, ketika cuma lebih dari 28,3 pemilih memberi suara mereka dalam pemilihan anggota Parlemen Eropa.
Presiden Slovenia Borut Pahor menduga sedikitnya pemilihan yang memberi suara mereka disebabkan oleh rendahnya harapan warga Uni Eropa terhadap Parlemen dibandingkan dengan lebih dari dua dasawarsa lalu.
Uni Eropa tidak sama dengan kemakmuran dalam beberapa tahun belakangan, demikian pengakuan presiden tersebut setelah memberikan suaranya.
Slovenia memiliki sebanyak 1,7 juta pemilih, sementara sebanyak 3.200 tempat pemungutan suara dibuka sampai pukul 19.00 waktu setempat untuk memberi kesempatan kepada pemilih memberi suara mereka.