REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia telah berkomitmen untuk membangun smelter di Indonesia. Kapasitas pabrik pengolahan dan pemurnian mineral yang dibangun Freeport cukup besar sehingga PT Newmont Nusa Tenggara akan bekerja sama membangun smelter tersebut.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, Freeport bersedia memberikan uang jaminan sebesar 115 juta dolar AS sebagai keseriusan membangun smelter di Indonesia. "Akan segera mereka kerjakan yang selesai 2017," ujar CT usai rapat koordinasi, Rabu (28/5) petang.
CT juga telah memanggil CEO Freeport McMoran Copper & Gold Inc. Richard Adkerson untuk datang ke Indonesia dan merundingkan hal tersebut. "Ada beberapa hal yang harus diselesaikan, perundingan antara keduanya terkait beberapa hal, misalnya kontrak karya apakah berupa side letter atau amandemen," ujarnya. CT berharap masalah seperti terganjalnya ekspor Freeport bisa diselesaikan.
Newmont juga telah menyampaikan komitmennya pada Pemerintah Indonesia untuk bekerja sama membangun smelter milik Freeport. Newmont bersedia menyetor 25 juta dolar AS sebagai keseriusan pembangunan.
Perbedaan harga antara Newmont dan Freeport disebabkan perbedaan kapasitas produksi. Kapasitas produksi Freeport lebih besar daripada Newmont. CT mengatakan, pihaknya juga akan melakukan perundingan dengan Newmont minggu depan. Perjanjian antara Newmont dan Freeport tersebut bersifat notarial sesuai hukum Indonesia dan tak bisa dibatalkan pihak manapun. CT berharap masalah kedua perusahaan tersebut dapat selesai minggu depan sehingga ekspor dan produksi bisa diselesaikan.