REPUBLIKA.CO.ID, KUNMING - Gempa bumi dengan kekuatan 6,1 Skala Richter yang pada Jumat (30/5) waktu setempat mengguncang satu daerah di Provinsi Yunnan, Tiongkok Barat daya, telah menyebabkan 43 orang terluka dan 35.000 orang lainnya terpaksa mengungsi.
Pihak Pusat Gempa Bumi Tiongkok menyebutkan gempa bumi tersebut mengguncang daerah Yingjiang yang berada di bawah Prefektur Otonomi Dai-Jingpo, Dehong, pukul 09.20 waktu setempat. Gempa tersebut menimbulkan guncangan keras di daerah Yingjiang serta membuat orang-orang bergegas menuju ke tempat terbuka.
''Sebanyak 150.000 warga di 15 kota praja terpengaruh gempa tersebut dan 35.000 di antara mereka telah diungsikan,'' kata Wang Junqiang, Ketua Partai Komunis Prefektur Dehong, sebagaimana dilansir dari laporan Xinhua.
Gempa bumi juga menyebabkan 3.390 ruangan ambruk dan 18.000 lagi rusak parah. Gempa itu, kata Wang, memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan gempa satu pekan sebelumnya namun tidak mengakibatkan kerugian lebih besar karena pemerintah lokal telah mengeluarkan peringatan soal gempa susulan dan bencana lain serta mengungsikan warga dari bangunan yang rusak.
Pemerintah Yunan telah menyatakan upaya tanggap darurat tingkat II, dan mengirim satu tim kerja yang terdiri atas lebih dari 50 orang untuk meneliti, menyelidiki dan menilai dampak bencana tersebut. Lebih dari 2.500 prajurit, personel paramiliter dan polisi dilibatkan dalam upaya penanganan bencana.
Gubernur Provinsi Yunnan Li Jiheng telah tiba di lokasi pusat gempa di Kota Praja Kachang untuk mengkoordinasikan upaya penanganan dampak bencana.
Menurut pernyataan dari departemen urusan masyarakat sipil di provinsi tersebut, gempa telah memutus pasokan listrik di Kachang dan Desa Mengong serta Sudian namun tidak mengganggu saluran komunikasi.