REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkab Garut melaporkan 224 rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 4,2 yang terjadi Sabtu (7/12/2024). Selain itu, lima unit sekolah dan tujuh unit masjid serta 676 jiwa ikut terkena dampak di tujuh kecamatan.
Plh Sekda Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi mengatakan petugas telah melakukan verifikasi terhadap rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 4,2 pada Sabtu (7/12/2024) lalu. Total rumah terdampak yang mengalami kerusakan sebanyak 224.
"Proses asesmen telah selesai untuk 155 unit rumah atau sekitar 69,20 persen dari total sasaran," ucap dia belum lama ini.
Didit melanjutkan data yang diasesmen masih bersifat sementara dan terus diperbaharui ke depan. Kecamatan Pasirwangi menjadi wilayah dengan rumah yang mengalami kerusakan paling banyak sebanyak 163 unit.
Ia mengaku masih terus menunggu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut dan perangkat lainnya terkait proses asesmen bencana. Asesmen dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan.
"Sudah ada 155 unit rumah yang terverifikasi," kata dia.
Didit mengatakan rinciannya 5 unit tidak memenuhi ketentuan (TMK), 110 rumah rusak sangat ringan (RSR), 31 rumah rusak ringan (RR), 9 rumah rusak sedang (RS). Selain itu tidak ada rumah terdampak yang masuk dalam kategori rusak berat. Dia berharap proses pemulihan dapat segera dilakukan demi meminimalkan risiko lebih lanjut dan mendukung pemulihan masyarakat. Muhammad Fauzi Ridwan