REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Metode talaqqi terbukti paling lengkap dalam mengajarkan bacaan Alquran yang benar dan paling mudah diterima semua kalangan.
“Sebagai salah satu pribadi yang dipercaya untuk memahami ilmu teknologi modern, saya berharap PDA BQ dapat mengeksplorasi dengan studi, riset, dan kajian Alquran menggunakan pendekatan iptek serta aplikasi lainnya untuk kehidupan manusia.”
PDA BQ saat ini juga dapat dijadikan sebagai pusat informasi dan teknologi Alquran bagi segala macam keperluan. Hingga saat ini, sasaran pelatihan PDA BQ terbagi dalam beberapa segmen.
Di antaranya masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, sarjana, kalangan prosfesional dan eksekutif berbagai korporasi, serta pengurus atau pengelola lembaga dakwah Islam baik di masjid, sekolah, maupun pesantren.
PDA BQ memiliki dua program. Pertama, paket reguler. Paket ini berupa program tahfiz Alquran, yakni peserta harus menetap di dalam asrama.
Mereka bisa memilih untuk pelatihan selama satu tahun jika ingin menghafal 20 juz atau enam bulan untuk 10-15 juz, tiga bulan untuk tiga sampai lima juz, dan dua bulan untuk satu hingga dua juz.
Khusus peserta program tahfiz Alquran, minimal calon peserta harus telah lulus SMA, mahasiswa atau sarjana baru. Program ini juga hanya dikhususkan bagi laki-laki.
“Mereka yang berminat mengikuti tahfiz Alquran harus mampu membaca Alquran dengan baik, berakhlak mulia, dan memiliki motivasi tinggi untuk menghafal Alquran,” katanya memaparkan.
Selain itu, mereka juga wajib mengikuti peraturan yang berlaku saat mengikuti kegiatan di PDA BQ. Sebelum mengikuti kegiatan, mereka harus lulus tes dan wawancara. Setelah lulus, peserta akan mendapatkan pelajaran yang terdiri atas sembilan kurikulum pelajaran.
Kurikulum tersebut, di antaranya mencakup the spirit of Alquran (ruh Alquran), the Quranic character building (hadis dan akhlak dalam Alquran), the Quranic knowledge and mindset (ulum Alquran wa fikrah Alquraniyah).