Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6). (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6). (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6). (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6). (Republika/Yasin Habibi)
Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6). (Republika/Yasin Habibi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (4/6).
Proses revitalisasi kawasan Kota Tua yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta, sepertinya sulit diwujudkan dalam tempo singkat. Penyebabnya adalah pertumbuhan pedagang kaki lima (PKL) semakin tidak terkendali di kawasan wisata sejarah tersebut.
Advertisement