Kamis 05 Jun 2014 07:30 WIB

Kepolisian Nigeria: Tak Ada Larangan Protes Penculikan Siswi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Didi Purwadi
Kelompok #BringBackOurGirls menggelar demonstrasi memprotes kepolisian Nigeria yang melarangan mereka menggelar aksi menentang penculikan ratusan siswi di Abuja pada Selasa (3/6).
Foto: Reuters/Afolabi Sotunde
Kelompok #BringBackOurGirls menggelar demonstrasi memprotes kepolisian Nigeria yang melarangan mereka menggelar aksi menentang penculikan ratusan siswi di Abuja pada Selasa (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kepolisian Nigeria menyatakan para demonstran bebas melakukan aksi protes di Abuja. Pernyataan ini dikeluarkan menyusul gemparnya pernyataan komisioner kepolisian yang melarang aksi demonstrasi atas kasus penculikan siswi oleh para pemberontak.

Joseph Mbu memberikan pernyataannya pada Senin yang melarang demonstrasi dapat dibajak oleh elemen yang berbahaya dan dapat mengancam keamanan negara.

Para demonstran pun mengatakan mereka akan membawa pelarangan itu ke pengadilan. Mereka pun telah mendaftarkan keluhannya pada Selasa siang.

Namun juru bicara kepolisian, Frank Mba, Selasa (3/6) menyebutkan bahwa maksud komisioner kepolisian hanyalah menyarankan menghindari perkumpulan karena bisa disusupi oleh kelompok kriminal yang berhubungan dengan para pemberontak.

“Aparat keamanan belum mengeluarkan perintah pelarangan demonstrasi damai di Nigeria,” kata Mba.

“Meskipun begitu, warga disarankan untuk mempertimbangkan kembali konvoi dan protes hingga ancaman yang ada telah dinetralkan secara tepat,” katanya seperti dilansir dari Aljazeera.

Para siswi diculik di desa Chibok di dekat perbatasan Kamerun pada 14 April lalu. Namun, hingga kini mereka masih belum dapat ditemukan. Kasus ini pun memicu aksi demonstrasi dan kecaman terhadap pemerintah.

Pendukung Presiden Goodluck Jonathan mengatakan kemarahan para demonstran sebaiknya ditujukan langsung kepada Boko Haram. Kritikan terhadap militer pun dinilai tidak tepat sasaran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement