Kamis 05 Jun 2014 14:52 WIB

Pemprov DKI: Stok Pangan Jelang Puasa Aman

Stok Pangan (Ilustrasi)
Foto: BERITA JAKARTA
Stok Pangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok pangan untuk wilayah Jakarta memasuki bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah aman. "Sampai bulan Ramadhan nanti, stok pangan untuk wilayah DKI Jakarta terpantau cukup dan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan sembako di pasaran," kata Kepala Sub Bagian Ketahanan Pangan Biro Perekonomian DKI Marlina Widya Dewi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (5/6).

Selain stok, menurut dia, pihaknya juga mencatat belum ada kenaikan harga yang signifikan. Pada sejumlah komoditas pangan, kenaikan yang terjadi tidak lebih dari lima persen. "Untuk harga pangan, kenaikannya belum signifikan. Kita pantau terus harga kebutuhan bahan pokok setiap tiga hari sekali di 11 pasar yang ada di Jakarta. Dari pantauan terakhir, belum ada kenaikan yang signifikan," ujar Marlina.

Berdasarkan data dari Biro Perekonomian di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) per tanggal 4 Juni 2014, stok beras mencapai 21.450 ton, sedangkan kebutuhan hanya sebanyak 500 ton per hari. "Ini artinya stok beras yang ada saat ini masih cukup hingga 12 atau 13 hari kedepan. Pasokan pangan ke Jakarta bersifat fluktuatif, pemasukan dan pengeluarannya sejalan," tutur Marlina.

Untuk stok gula pasir di distributor mencapai 13.500 ton dengan kebutuhan 500 ton per hari. Sedangkan di Bulog Divisi Regional Jakarta, stok gula mencapai 14.000 ton. Untuk stok daging ayam mencapai 197.000 ton dengan kebutuhan 560 ton per hari.

Kemudian, stok daging sapi di distributor sebanyak 50.000 ton dengan kebutuhan 120 ton per hari. Untuk stok minyak goreng juga masih cukup, yaitu 45.250 ton dengan kebutuhan 380 ton per hari. Stok telor sebanyak 255.000 ton dengan kebutuhan 1.115 ton per hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement