REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani pada Sabtu (14/6) mengatakan Iran akan melanjutkan kegiatan pengayaan uranium dan tidak ada argumen mengenai hal itu. Presiden membuat pernyataan saat berpidato dalam konferensi pers keduanya di televisi yang diadakan di Teheran di hadapan lebih dari 200 wartawan dalam dan luar negeri, serta fotografer.
"Dalam pembicaraan kami dengan Kelompok 5+1 (AS, Inggris, Prancis, Rusia, Cina ditambah Jerman), ada dua isu yang tidak ada perbedaan pendapat di antara kedua pihak," ujar Rouhani.
Salah satunya, menurut Rouhani, adalah bahwa Iran akan melanjutkan kegiatan pengayaan dan yang lain adalah bahwa setelah mencapai kesepakatan akhir, semua sanksi terhadap Iran harus dihilangkan.
Presiden Rouhani juga menekankan bahwa tak seorang pun harus membayangkan Iran menghentikan aktivitas pengayaan. "Anda harus menyadari bahwa Iran menikmati status yang sama sekali berbeda saat ini dibandingkan dengan posisi sebelumnya di tingkat regional dan internasional," katanya.
Dia menegaskan bahwa Tehran serius dalam pembicaraan dengan Grup 5+1. Memperhatikan bahwa pembicaraan saat ini antara kedua pihak didasarkan atas dasar sama-sama menang, Presiden Rouhani mengatakan, jika pembicaraan gagal, kedua pihak akan menjadi pecundangnya.
"Saya percaya di pihak lain adalah lebih membutuhkan mencapai kesepakatan akhir dengan Iran. Kami akan melanjutkan jalan kami pula," ujarnya.