REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lima warga Suriah, termasuk seorang anak perempuan dan seorang wanita, tewas dalam ledakan yang terjadi di Kota Douma di pinggiran Damaskus, di tengah pertempuran antara pasukan reguler dan oposisi di beberapa daerah di Ghouta Barat.
Sifat ledakan belum ditentukan saat beberapa laporan media menyatakan itu disebabkan oleh rudal permukaan-ke-permukaan (SSM), sedangkan laporan lain mengatakan itu adalah sebuah bom mobil, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Minggu.
Tentara Pembebasan Suriah (FSA) merebut kembali Desa Al-Adnaniyah di pedesaan Aleppo selatan, utara Suriah, sebelum hari ini, sementara pasukan pemerintah Suriah mampu merebut kembali Kota Kassab di barat laut Latakia, kata laporan Shaam News Network (SNN).
Selanjutnya, dua orang Suriah tewas Ahad dan 19 orang lainnya luka-luka sebagai akibat empat rudal yang melanda Lapangan Saadallah Al-Jaberi Aleppo, kata Suriah Arab News Agency (SANA).
Di Damaskus, mortir jatuh di dekat Perpustakaan Nasional Al-Assad, tiga lagi jatuh di daerah Al-Mazzeh 86, dan dua di daerah Ish Al-Warwar, hanya menyebabkan kerusakan materi, kata SANA.
Di Pedesaan Hama, seorang warga sipil terluka dan beberapa rumah hunian di kota Al-Rabiha rusak akibat serangan mortir oleh pasukan oposisi, tambah SANA.
Sementara itu pasukan pemerintah Suriah, Ahad, merebut kembali kota strategis Kasab, dekat satu-satunya pelintasan perbatasan dengan Turki d Provinsi Latakia, kata laporan televisi pemerintah.
"Kesatuan dari angkatan darat memulihkan keamanan di Provinsi Latakia, Suriah baratlaut, setelah menewaskan sejumlah besar teroris dan menghancurkan senjata mereka," kata televisi itu mengacu pada pemberontak, yang menguasai kota itu selama lebih dari dua bulan.
Kasab, kota Armenia, sangat strategis karena terletak dekat satu-satunya tempat pelintasan dengan Turki di Provinsi Latakia yang rawan, tempat tinggal sekte Alawi dari mana Presiden Bashar al-Assad berasal.