Rabu 18 Jun 2014 10:30 WIB

Kematian Akibat Ebola Bertambah

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Muhammad Hafil
Virus Ebola (ilustrasi).
Foto: Wikipedia.org
Virus Ebola (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LIBERIA -- Tujuh orang terduga positif Ebola meninggal dalam beberapa hari terakhir ini, Selasa (16/6) setelah kematian pertama dilaporkan di ibu kota Liberia. Wakil Menteri Kesehatan Tolbert Nyenswah mengatakan kepada kantor berita AP jumlah tersebut menambah jumlah korban meninggal akibat Ebola menjadi 16 orang di Afrika Barat. 

Empat dari kematian tersebut dikonfirmasi dengan tes, positif Ebola. Kematian tercatat sejak 8 Juni. Hal ini mengkhawatirkan penyebaran kasus baru di Liberia selama dua bulan terakhir. Nyenswah mengatakan gelombang kasus baru diyakini telah muncul sejak 30 Mei.

Virus yang menyebabkan pendarahan parah dan demam tinggi ini terus menyebar di wilayah Guinea dan Sierra Leone. ''Kasus pertama telah dikenali tapi penyebaran di Guinea dan Sierra Leone bukan akhir wabah,'' kata dia dikutip AP. Pejabat lain sebelumnya meremehkan virus tersebut bisa melewati perbatasan.

Salah satu dari tujuh kematian tersebut menimpa seorang wanita yang baru saja melakukan perjalanan dari daerah yang terinfeksi, Sierra Leone. Kemungkinan besar penyakit telah menular kepada orang lain di rumahnya di Monrovia. 

Di salah satu rumah sakit pinggiran Monrovia, staf dan pasien dilaporkan melarikan diri setelah kematian wanita tersebut pada hari Sabtu. Pada hari Selasa, Presiden Ellen Johnson Sirleaf mengunjungi rumah sakit dan bertemu dengan beberapa perawat yang datang kembali ke rumah sakit. Sebagian besar tempat tidur pasien kosong dan staf kesehatan telah pergi. 

Kementerian Kesehatan Sierra Leone Amara Jambai mengatakan pada hari Selasa bahwa jumlah kematian akibat Ebola di negaranya meningkat menjadi 20 dalam beberapa hari terakhir. Kematian baru yang dilaporkan di Liberia dan Sierra Leone ini menambah panjang korban tewas wabah Ebola menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia menjadi lebih dari 250 orang. Hingga saat ini belum ada vaksin dan obat untuk Ebola. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement