Rabu 18 Jun 2014 11:58 WIB

Pemimpin Boko Haram Ditangkap di Nigeria

Boko Haram
Foto: Times Live
Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Markas Pertahanan Nigeria mengatakan pada Selasa (17/6) seorang gembong yang ada di dalam daftar orang yang dicari oleh pasukan keamanan di Nigeria telah dideteksi dalam pemeriksaan yang dilakukan atas 486 tersangka.

Semua tersangka tersebut dibekuk di sepanjang jalan raya Enugu-Pelabuhan Harcourt saat mereka melakukan perjalanan dengan menggunakan lebih dari 33 bus Hiace Hummer pada malam 15 Juni.

Informasi itu terdapat di dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa di Abuja dan ditandatangani oleh May. Jend. Chris Olukolade, Direktur Informasi Pertahanan.

Pernyataan tersebut mengatakan sejauh ini lembaga lain keamanan termasuk paramiliter telah bergabung dalam proses penyaringan untuk memastikan status tersangka lain.

Mereka yang diidentifikasi sebagai beresiko bagi keamanan atau pendatang gelap, katanya, diperkirakan segera diidentifikasi untuk tindakan lebih lanjut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.

Let. Kol. Rasheed Omolori, Komandan Batalion Ke-144, telah mengatakan dalam satu taklimat pada Senin (16/6) di Umuahia, Ibu Kota Negara Bagian Abia bahwa anak buahnya mencegat rombongan 33 bus yang sedang mengantar 486 petempur Boko Haram yang berusia antara 16 dan 24 tahun sekitar pukul 03.00 waktu setempat, Ahad (15/6).

Nigeria telah menghadapi serangkaian serangan yang dilakukan oleh Boko Haram sejak 2009, ketika kelompok tersebut melancarkan perlawanannya dengan menyerang tempat ibadah, instalasi keamanan, sekolah dan desa.

Ratusan orang telah tewas dalam tiga bulan terakhir ini dalam serangan oleh Boko Haram di banyak desa di seluruh tiga negara bagian di wilayah Nigeria Timurlaut.

Nigeria, negara yang berpenduduk paling padat di Afrika, saat ini berjuang menghadapi tantangan keamanan, salah satunya adalah aksi perlawanan Boko Haram, sekte yang berusaha memasukkan Hukum Syari'ah ke dalam undang-undang dasar negeri itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement