REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Selandia Baru diintegrasikan kembali dalam jaringan spionase global bernama 'Five Eyes', sejak vakum tahun 2009.
Jaringan 'Five Eyes' dalam beberapa waktu belakangan mendapat kritikan karena dugaan keterlibatannya dalam memata-matai data pribadi serta pemerintahan secara global.
Dilaporkan Russia Today, Sabtu (21/6), kantor intelijen nasional Amerika Serikat (DNI) telah mengkonfirmasi bergabungnya kembali Selandia Baru ke dalam jaringan itu tanpa menjelaskan alasannya.
Dalam sebuah kunjungan Perdana Menteri Selandia Baru John Keys ke New York, Juru Bicara DNI Brian Hale mengatakan kepada Kantor Berita Fairfax bahwa bergabung kembali negara kiwi itu sebagai perwujudan kepentingan nasional mereka yang terbaik.
Jaringan 'Five Eyes' sangat populer di era Perang Dunia II. Anggotanya termasuk Inggris, Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Selandia Baru.