REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sedikitnya 12 orang tewas pada Sabtu (21/6) dalam serangan oleh beberapa pria bersenjata yang diduga sebagai anggota Boko Haram di negara Bagian Borno di Nigeria Timurlaut.
Beberapa saksi mata mengatakan serangan itu terjadi di Desa Koronginim di dekat Kota kecil Chibok, tempat lebih dari 200 pelajar putri diculik pada April. Satu sumber keamanan mengatakan gerilyawan dengan berseragam militer menyerbu desa itu dan membuat panik warga.
"Sejauh ini sebanyak selusin mayat telah ditemukan," kata sumber keamanan tersebut yang tak ingin disebutkan jati dirinya.
Simeon Buba, seorang warga yang tinggal di dekat Chibok mengatakan para penyerang memburu beberapa warga desa yang melarikan diri ke dalam semak di sekitar lokasi, dan melukai lebih dari 10 orang, Gerilyawan membakar rumah, toko dan kendaraan dalam serangan selama empat jam, sebelum pergi ke Desa Ntshiha di dekat lokasi serangan.
"Di sana (di Desa Ntsihama) mereka juga membunuh orang dan membakar rumah mereka," kata Buba.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan paling akhir tersebut, tapi warga setempat dan saksi mata menuduh pelakunya adalah Boko Haram, yang telah terbukti menjadi ancaman utama keamanan di Nigerian sejak 2009.
Boko Haram berusaha memasukkan Hukum Syari'ah ke dalam Undang-Undang Dasar Nigeria, negara paling padat penduduk di Afrika. Kelompok tersebut telah mengaku bertanggung jawab atas penculikan lebih dari 200 pelajar putri dan telah dikutuk dengan tegas di dalam dan luar negeri.