REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Situ di daerah Tangsel sedang dalam kondisi kritis. Terdapat sembilan situ yang terdaftar di Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) di Tangsel. Yaitu Situ Rompong, Situ Kayu Antap, Situ Bungur, Situ Kuru/Legoso, dan Situ/Bendung Gintung di Ciputat Timur. Situ lainnya yakni, Situ Pamulang/Ciledug, Situ Sasak di Pamulang, Situ Rawa Kutuk di Serpong Utara, dan Situ Parigi di Pondok Aren.
Wali Kota Tangsel, Airin Racmi Diany mengatakan, pemerintah daerah akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk menangani situ. Hal tersebut dilakukan guna menghindari penyusutan situ dan rusaknya ekosistem. “Mulai dari sekarang, kami akan terus melestarikan yang tersisa. Kami tahu, banyak situ yang terus menyusut luasnya. Sisa luas situ itu yang coba kami maksimalkan untuk kami lestarikan,” kata Airin, baru-baru ini.
Airin juga meminta masyarakat untuk membuat paguyuban pelestarian situ. Menurutnya, di Situ Parigi dan Bendung Gintung, telah terdapat komunitas pelestarian situ. “Harus dimulai dari masyarakat juga, sebagai pihak yang bersinggungan langsung dengan wilayah situ,” ujarnya.
Lebih dari 50 persen jumlah situ yang ada di Tangsel luasannya terus menyusut. Bahkan beberapa di antaranya telah berubah fungsi menjadi areal perumahan. Situ Kayu Antap misalnya, kini saat ini telah rata dengan tanah oleh salah satu pengembang. Padahal, kasusnya masih dalam proses di Mahkamah Agung.
Rusdi Hanes, Satuan Kerja Operasi dan Pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSC) mengatakan pihaknya mengawasi situ yang ada di Tangsel. “Kami mengawasi 183 situ yang tersebar di sejumlah daerah, termasuk sembilan situ yang ada di Tangsel. Kondisi situ yang ada saat ini memang mengkhawatirkan karena kurang pengawasan,” ujarnya.
Rusdi menambahkan banyak situ di bawah pengawasannya beralih fungsi, baik itu menjadi kawasan perumahan penduduk maupun dikembangkan pihak swasta. Namun, mulai saat ini pihaknya akan melakukan pendataan ulang situ di Tangsel.